Laba Bersih Emiten Properti Ini Naik 226,7% di Kuartal III-2024

Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit. Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang. Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah. Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%. Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.

PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) mencatat laba bersih yang melonjak 226,7% menjadi Rp 62,1 miliar pada kuartal ketiga 2024 dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 19 miliar.

Capaian laba tersebut di dorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 12% pada kuartal ketiga 2024 yang mencapai Rp 263,4 miliar. Angka ini naik jika dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang hanya sebesar Rp 234,7 miliar.

Manajemen menyebut, peningkatan ini terutama didorong oleh penjualan unit apartemen dan kondotel dengan kontribusi Rp 130,5 miliar, naik 14,2% dari tahun sebelumnya. Selain itu, sektor mal seperti Pentacity juga menyumbang Rp 44,7 miliar, mengalami kenaikan 21,2%.

Meskipun pendapatan naik, namun beban pokok pendapatan turun sebesar 11,3%, yakni menjadi Rp 70,8 miliar dari Rp 79,8 miliar pada kuartal ketiga 2023 karena efisiensi.

“Strategi efisiensi dan marketing yang diterapkan manajemen terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan,” kata Direktur Perseroan, Daniel Wirawan dalam keterangan tertulis, Kamis (17/10).

Manajemen berharap, seiring dengan rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang berencana menghapus pajak properti hingga 16%, yang diprediksi dapat mendongkrak penjualan apartemen.

Pada neraca keuangan, total aset pada kuartal ketiga 2024 tercatat sebesar Rp 2,5 triliun, naik dari Rp 2,49 triliun pada akhir Desember 2023.

Perseroan juga telah menurunkan utang bank jangka panjang sebesar 2,95%, dari Rp 808,6 miliar menjadi Rp 784,8 miliar. Sedangkan dari sisi ekuitas, terjadi peningkatan 2,2%, dari Rp 1.685,9 miliar menjadi Rp 1.722,9 miliar, berkat kenaikan laba bersih.

https://theadventuresofcharliecrowe.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*