PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) mencatat laba bersih yang melonjak 226,7% menjadi Rp 62,1 miliar pada kuartal ketiga 2024 dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 19 miliar.
Capaian laba tersebut di dorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 12% pada kuartal ketiga 2024 yang mencapai Rp 263,4 miliar. Angka ini naik jika dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang hanya sebesar Rp 234,7 miliar.
Manajemen menyebut, peningkatan ini terutama didorong oleh penjualan unit apartemen dan kondotel dengan kontribusi Rp 130,5 miliar, naik 14,2% dari tahun sebelumnya. Selain itu, sektor mal seperti Pentacity juga menyumbang Rp 44,7 miliar, mengalami kenaikan 21,2%.
Meskipun pendapatan naik, namun beban pokok pendapatan turun sebesar 11,3%, yakni menjadi Rp 70,8 miliar dari Rp 79,8 miliar pada kuartal ketiga 2023 karena efisiensi.
“Strategi efisiensi dan marketing yang diterapkan manajemen terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan,” kata Direktur Perseroan, Daniel Wirawan dalam keterangan tertulis, Kamis (17/10).
Manajemen berharap, seiring dengan rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang berencana menghapus pajak properti hingga 16%, yang diprediksi dapat mendongkrak penjualan apartemen.
Pada neraca keuangan, total aset pada kuartal ketiga 2024 tercatat sebesar Rp 2,5 triliun, naik dari Rp 2,49 triliun pada akhir Desember 2023.
Perseroan juga telah menurunkan utang bank jangka panjang sebesar 2,95%, dari Rp 808,6 miliar menjadi Rp 784,8 miliar. Sedangkan dari sisi ekuitas, terjadi peningkatan 2,2%, dari Rp 1.685,9 miliar menjadi Rp 1.722,9 miliar, berkat kenaikan laba bersih.