Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru, Lebih 110 Juta Orang Bakal Bergerak

Kepadatan di Pelabuhan Penyeberangan Merak Masih Terkendali. (Dok: Kemenhub)

Sebanyak 110,67 juta orang diprediksi bakal melakukan perjalanan selama musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025).

“Kami sudah melakukan survei. Hasilnya, potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk aglomerasi. Jumlah inilah yang kami antisipasi,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, dalam keterangan di situs resmi Kemenhub, dikutip Jumat (29/11/2024).

Hal itu disampaikannya saat Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Nataru 2024/2025. Dalam rapat itu juga terungkap prediksi puncak arus mudik libur Nataru. Serta antisipasi sederet kendala yang berpotensi terjadi selama musim libur Nataru 2024/2025. Rapat tersebut dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Prediksi puncak arus pergi pertama akan terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024. Sedangkan prediksi puncak arus pergi kedua terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024. Adapun prediksi puncak arus balik akan terjadi pada Rabu dan Kamis, 1-2 Januari 2025,” kata Menhub Dudy.

Dalam kesempatan yang sama, Menko PMK Pratikno mengingatkan, ada banyak hal yang harus diantisipasi sampai level yang sangat detail.

“Tantangan pertama adalah kita memasuki musim hujan. Kemudian juga ada potensi bencana hidrometeorologi. Sehingga, hujan berlebih dan lain-lain itu juga harus kita antisipasi,” kata Pratikno.

Peringatan BMKG

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperingatkan agar waspada potensi cuaca ekstrem selama libur Nataru 2024/2025.

Dia menjelaskan, ada sejumlah faktor pemicu kondisi cuaca ekstrem.

“Diantaranya, fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40%. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025,” katanya dalam keterangan di situs resmi, dikutip Jumat (29/11/2024).

Terdapat pula dinamika atmosfer lain yang diprediksikan pada periode Nataru aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia. Fenomena ini, jelasnya, juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

“Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” kata Dwikorita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*