
Logam tanah jarang menjadi senjata China dalam menekan Amerika Serikat (AS) di tengah perang dagang.
China awal April 2025 memberlakukan pembatasan ekspor terhadap tujuh unsur tanah jarang (rare earth elements/REEs) atau logam tanah jarang dan magnet tanah jarang, yang kini memerlukan lisensi ekspor khusus.
Langkah ini merupakan bentuk pembalasan terhadap tarif AS yang mencapai 145%, dan telah menghentikan pengiriman dari pelabuhan-pelabuhan di China, yang sangat berdampak pada industri-industri AS seperti pertahanan, kendaraan listrik, dan teknologi medis.
AS sangat bergantung pada China untuk pasokan logam tanah jarang. Pasalnya lebih dari 50% mineral kritisnya berasal dari negara tersebut. Pembatasan dari China ini mengancam sektor pertahanan AS (jet F-35, rudal), teknologi (smartphone, chip AI), dan layanan kesehatan (mesin MRI, pengobatan kanker).
Analis memperingatkan potensi kelangkaan, kenaikan harga, dan keterlambatan pasokan, bahkan beberapa perusahaan diprediksi bisa menghadapi pemutusan pasokan secara permanen.
Apa itu Logam Tanah Jarang?
Logam tanah jarang adalah kelompok 17 unsur logam yang memiliki sifat kimia serupa, termasuk skandium, yttrium, dan 15 unsur lantanida. Unsur-unsur ini sangat penting bagi teknologi modern.
Meski namanya “tanah jarang”, unsur-unsur ini sebenarnya cukup melimpah di kerak bumi, namun jarang ditemukan dalam konsentrasi tinggi yang layak secara ekonomi untuk ditambang.
Etimologi tanah jarang sendiri bukan didasari oleh jumlahnya yang sedikit, mengingat serium, neodimium dan beberapa logam tanah jarang lain memiliki kelimpahan yang lebih besar dari perak, timbal dan timah di kerak bumi.
Hanya saja, secara geokimia logam ini tersebar merata dan jarang ditemukan dalam jumlah banyak di satu tempat, menyebabkan sangat susahnya menemukan deposit utama logam tanah jarang. Sehingga seringkali logam ini tidak ekonomis untuk ditambang sendiri.
Logam tanah jarang (LTJ) atau Rare Earth Element (REE) sempat ramai dibicarkandan menarik perhatian dunia. Logam ini adalah 17 unsur pada tabel periodik kimia, terdiri dari 15 unsur lantanida ditambah skandium dan yttrium.
Sifat magnetik, luminesens, dan elektrokimia yang unik membuat unsur-unsur ini sangat penting untuk berbagai aplikasi teknologi tinggi.
Dilansir dari Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN), Rare Earth Elements (REE) atau logam tanah jarang terdiri dari 17 unsur yaitu lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), and lutetium (Lu) termasuk Scandium (Sc) dan Y (Yttrium).
LTJ terbentuk pada mineral pembentuk batuan dan umumnya terakumulasi pada mineral-mineral aksesoris pada batuan berkomposisi asam seperti granitoids, contoh pada monasit, senotim, allanit, titanit, zircon, dan seterusnya.