Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat hanya 4,87%. Angka tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 54,53% dan tumbuh hanya 4,89%.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu melambat jika dibandingkan dengan kuartal I-2024 yang tumbuh 4,91%. Salah satu yang mengalami penurunan yakni di sektor perhotelan.
“Menurunnya kinerja lapangan usaha akomodasi juga turun dari turunnya TPK (tingkat penghunian kamar) baik hotel bintang dan non bintang,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di kantor BPS, Senin (5/5/2025).
Salah satu menurunnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga termasuk sektor perhotelan di dalamnya karena tidak ada Pemilu sebagai penggerak ekonomi. Momen Lebaran dinilai tidak terlalu berdampak signifikan dibanding momen Pemilu.
“Kalau kita bandingkan ke kondisi tanpa Pemilu, sebenarnya di kuartal I-2025 ini relatif bagus dibandingkan dengan kuartal I tahun-tahun sebelumnya yang tanpa Pemilu,” ucap Amalia.
Amalia mengakui, konsumsi memang berkontribusi besar pada ekonomi RI pada kuartal I-2025.
“Komponen pengeluaran yang berkontribusi besar ke PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi 54,53% dan tumbuh 4,89%,” ujar Amalia.