Pelatih Dejan FC, Budi Sudarsono (tengah) saat memaparkan persiapan tim menjelang laga melawan Persiraja, di Banda Aceh, Sabtu (4/1/2025). ANTARA/Rahmat Fajri/am.
Pelatih Dejan FC, Budi Sudarsono menyatakan pertandingan melawan Persiraja Banda Aceh dijadikan momentum untuk meningkatkan standar para pemainnya agar lebih siap berjuang di babak play off degradasi ke depan.
“Targetnya persiapan untuk diri kita. Karena di play off kita semakin sulit, makanya kita ambil manfaat yang sulit (dari pertandingan melawan Persiraja) supaya lebih gampang di play off,” kata Budi Sudarsono, di Banda Aceh, Sabtu.
Persiraja bakal menghadapi Dejan FC dalam laga lanjutan grup 1 Liga 2 Indonesia 2024/2025, Minggu (5/1) pukul 20.30 WIB, di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.
Di sisi lain, Dejan FC saat ini hanya mengantongi 17 poin dari 14 pertandingan yang telah dilakoni. Dengan poin tersebut, mereka dipastikan tidak bakal tembus delapan besar meskipun menang di dua laga tersisa, dan harus mengikuti babak play off degradasi.
Karena itu, kata Budi, mereka hanya memasang misi meningkatkan kualitas pemain saat bertandang ke rumah pemuncak klasemen.
Menurutnya, standar pemain bisa lebih tinggi jika mereka terbiasa bermain dengan tim papan atas. Sehingga, anak asuhnya lebih siap menghadapi lawan di play off nantinya.
“Persiapan kita alhamdulillah sudah ditahap meningkatkan pemain. Makanya kita nothing to lose (tanpa beban) di pertandingan ini. Kita mengangkat tim supaya di play off nanti ketemu top nya,” ujar eks pemain Timnas Indonesia itu.
Hal senada juga disampaikan pemain Dejan FC, Ganjar Mukti yang menegaskan bahwa mereka sudah sangat siap melawan Persiraja, dan fokus tim saat ini adalah meningkatkan performa pemain untuk menjalani babak play off.
“Kami jadikan pertandingan melawan Persiraja sebagai try out. Karena target sebenarnya Dejan FC adalah fokus untuk play off degradasi,” katanya.
Selain itu, tambah dia, pada dasarnya mereka bukan tanpa target bertandang ke Persiraja Banda Aceh. Melainkan untuk meningkatkan mental pemain. Mengingat, hasil positif sangat mempengaruhi mental mereka.
“Karena perjuangan degradasi lebih ketat, hidup mati kita untuk bertahan (di liga 2). Besar harapan bisa memberikan permainan terbaik untuk melatih mental,” demikian kata Ganjar Mukti.