Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan belum ada penambahan anggaran untuk penambahan kantor kementerian baru di sisa tahun ini.
Menurutnya, beberapa kementerian baru yang muncul dalam Kabinet Merah Putih masih menggunakan anggaran yang ada pada kementerian asal sebelum dilakukan pemisahan atau pemecahan.
“Sementara untuk tahun ini menggunakan pagu yang ada [dari kementerian asal],” ujar Airlangga di kantornya, dikutip Rabu (30/10/2024).
“Kalau semua-kan di APBN 2024 semua sudah ada,” tambahnya Airlangga.
Seperti diketahui, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membentuk sebanyak 23 kementerian baru. Kementerian ini sebagian besar merupakan pecahan dari nomenklatur kementerian sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga melakukan koordinasi mengenai Restrukturisasi Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2024-2025. Restrukturisasi RKAKL dan DIPA ini dinilai penting karena adanya perubahan dan munculnya K/L baru dalam Kabinet Merah-Putih Prabowo-Gibran.
Restrukturisasi ini perlu dilakukan cepat agar berbagai program dari presiden dan wakil presiden dapat segera dijalankan. Selain itu, restrukturisasi anggaran K/L perlu segera dilaksanakan agar memenuhi prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
“Dengan perubahan ini tentu kita semua yang ada di dalam birokrasi harus menyiapkan diri, karena setiap Presiden dan Wakil Presiden terpilih tentu memiliki visi dan misi dan juga berbagai pemikiran yang ingin diterjemahkan dan dilaksanakan melalui organ pemerintahan,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mendorong percepatan penyelesaian Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) bagi K/L yang mengalami perubahan. Pejabat baru/Pelaksana Tugasnya, kata dia, diharapkan dapat segera ditunjuk, terutama Pejabat yang memiliki kewenangan atau otorisasi di bidang penggunaan resources atau sumber daya di internal K/L.
“Rapat koordinasi hari ini menjadi sangat strategis karena akan menentukan apakah seluruh pemikiran, visi misi dan juga berbagai ide-ide baru yang akan dilaksanakan itu bisa dilaksanakan secara tepat waktu, tepat kualitas dan tentu saja tetap akuntabel,” kata dia.