
Kelompok Sadar wisata (Pokdarwis) Alam Belukar menemukan bonggol atau calon bunga Rafflesia Arnoldi di Hutan Aia Tumbuk Aia Bareh, Nagari (Desa) Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
Koordinator Perkumpulan Alam Belukar Desa Saniangbaka Muhammad Rizki di Singkarak, Senin, mengatakan bonggol bunga bangkai yang berhasil ditemukan tersebut diperkirakan akan mekar pada beberapa hari ke depan.
Rizki mengatakan berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh tim Perkumpulan Alam Belukar Saniangbaka selama tahun 2025 ini telah ditemukan empat bunga Rafflesia yang mekar.
“Soalnya kita tidak begitu aktif di tahun ini dikarenakan kesibukan di pekerjaan lain. Jadi sebagian banyak yang mekar tanpa sepengetahuan kami,” katanya.
Ia mengaku saat ini tim Perkumpulan Alam Belukar Saniangbaka tidak begitu rutin melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan bunga Rafflesia di daerahnya.
“Kalau seandainya rutin dipantau, mungkin sudah ditemukan bunga bangkai itu yang mekar sekitar tujuh sampai sembilan bunga pada tahun ini, ditambah yang gagal mekar kemarin dua bunga,” katanya.
Lebih lanjut koordinator Pokdarwis Alam Belukar itu menyebutkan bahwa setelah dilakukan pemantauan kembali di Hutan Aia Tumbuk (Aia Bareh) ditemukan delapan titik lokasi bunga bangkai, ada lima bunga yang mekar di lokasi ini, namun cuma hanya dua bunga yang terpantau mekar.
Selain itu, kata dia, di Hutan Aia Lasi terdapat tiga titik potensi bunga bangkai mekar, kemudian di Bukik Tabuh-Tabuh satu titik, Gaduang Beo tiga titik, sekarang tinggal dua karena inangnya mati satu. Di Rimbo Munti satu titik, namun tidak terpantau lagi. Di Kapau Aia Bareh dua titik dan tidak terpantau lagi.
“Kendala kami saat ini lebih ke tidak adanya waktu luang. jika ada tamu yang menanyakan, baru dilakukan pemantauan. Kalau tidak ada biasanya kita biarkan mekar sendiri tanpa dipantau lagi,” ucapnya.
Ia mengatakan saat ini kembali dilakukan pemantauan karena wisatawan pada Agustus hingga September nanti mulai ramai berkunjung untuk melihat perkembangan bunga Rafflesia. “Jadi kita usahakan memantau ke lokasi,” ujar dia.
Sampai saat ini pihak BKSDA masih mengusahakan program-program untuk tim Pokdarwis Alam Belukar Saniangbaka.
“Untuk Kelompok Belukar, saya berharap agar terus berkembang dan aktif sampai ke generasi berikutnya. Namun kalau untuk pemerintahan, semoga dianggarkan untuk pengembangan bunga Rafflesia Arnoldi,” ujarnya.