Pensiunan Bank Himbara Benaran Bisa Jadi Manajer Koperasi Merah Putih?

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (26/5/2025). (CNBC Indonesia/Martya Sari Rizki)

Isu soal kemungkinan pensiunan bank-bank pelat merah alias Himpunan Bank-bank (Himbara) akan direkrut menjadi manajer di Koperasi Desa Merah Putih mencuat, usai Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan gagasan itu dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa, 20 Mei 2025 lalu.

Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyebut peluang itu memang terbuka. Namun, penempatan manajer baru akan dilakukan setelah struktur kelembagaan dan kegiatan usaha koperasi berjalan. Saat ini, kata dia, baru sampai tahap pembentukan pengurus.

“Boleh. Kalau manajer ini kan sekarang baru pengurus, nanti pengelolanya berikutnya. Karena kan unit kegiatannya pun juga belum ada aktivitasnya,” ujar Ferry saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Ia menjelaskan, pelaksanaan operasional Koperasi Desa Merah Putih baru akan dimulai Oktober 2025 mendatang. Artinya, kebutuhan manajer dan pengelola masih dalam tahap rencana.

“Kan (Koperasi Desa Merah Putih) mulainya nanti Oktober, nanti kan akan ada pengurus dan mungkin juga ada tambahan pengelola, manajer-manajer,” katanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pihaknya siap membantu dalam hal penyediaan SDM untuk mendukung program Koperasi Desa Merah Putih, termasuk dengan menawarkan pensiunan dari bank-bank Himbara seperti BRI, Mandiri, BTN, dan BNI.

“Kami BUMN menawarkan bahwa banyak sekali dari bank-bank Himbara juga siap memindahkan sebagian pegawainya yang mungkin nanti pensiun tinggal 1-2 tahun bisa juga masuk ke situ sebagai manajernya kalau memang terbuka,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, 20 Mei lalu.

Erick menjelaskan, hal ini penting karena skala program sangat besar, dimana pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa yang akan resmi diluncurkan pada 12 Juni 2025.

“Kita juga akan mendampingi sistem manajemennya bila diperlukan,” ujarnya.

Bahkan, pihaknya juga dapat mengalihkan agen-agen BUMN jika diperlukan untuk membantu keberlangsungan koperasi.

Erick memaparkan, desain usaha koperasi desa itu nantinya dirancang sesuai kebutuhan. Misalnya saja koperasi simpan pinjam (KSP), atau koperasi untuk mendukung produksi pangan di daerah, seperti koperasi pupuk, koperasi peternakan, dan sebagainya.

“Target awalnya kalau nggak salah kemarin diputuskan 80 percontohan, modelling ini yang kita lihat. Jadi proposal diusulkan dari koperasi itu, business model-nya seperti apa, misalkan koperasi peternakan,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*