
Kementerian Ekonomi Kreatif mengapresiasi semangat kolektif para pelaku ekonomi kreatif yang mendukung keberhasilan produk-produk lokal.
“Kalau kita lihat lebih dalam, ini adalah pameran dari bibit-bibit intellectual property (IP/hak kekayaan intelektual) paling potensial di Indonesia,” kata Wakil Menteri Ekraf Irene Umar saat berkunjung ke pameran produk kreatif The Local Market di Jakarta, Sabtu.
Menurut Wamenekraf Irene, pelaku ekraf lokal menampilkan karya-karya yang tidak hanya unggul dalam desain dan kualitas, tapi, juga mengangkat kisah serta nilai-nilai keberlanjutan.
“Setiap booth yang kita lihat hari ini bukan hanya menjual produk, tidak hanya menjual baju, makanan, atau kerajinan, tetapi setiap booth sedang membangun sebuah jenama, sedang menciptakan sebuah karakter, sedang merancang sebuah desain yang punya nilai,” ujar Irene.
Sang wakil menteri berharap acara kolektif seperti itu dapat menular ke daerah-daerah lain sehingga semakin banyak pelaku usaha lokal yang terfasilitasi dan mendapatkan panggung untuk memamerkan karya mereka.
Acara kolektif menurut dia bisa menjadi sebuah gerakan yang membuktikan bahwa ekonomi kreatif adalah the new engine of growth, mesin baru pertumbuhan, bagi Indonesia.
Kementerian tersebut saat ini memiliki program Ekraf Hunt, yang bertujuan menjadi etalase digital para pelaku ekraf dan untuk menunjukkan HKI mereka kepada dunia. Wamenekraf Irene juga mengajak para pelaku ekraf lokal untuk mendaftarkan karya mereka pada program tersebut melalui situs resmi hunt.ekraf.go.id.
Wamenekraf Irene Umar berkunjung ke acara tersebut bersama Direktur Arsitektur dan Desain Kemenekraf Sabar Norma Megawati Panjaitan. Turut hadir pada cara tersebut ialah pendiri The Local Market Titonius Karto.
The Local Market membuat acara kolektif bertajuk “Langit Lokal” yang diikuti 140 pelaku ekonomi kreatif lokal, yang membawa berbagai produk unggulan dari berbagai daerah.