
China mendukung dan menyambut gencatan senjata resmi yang disepakati Thailand dan Kamboja untuk menyelesaikan konflik terbuka kedua negara.
“Kamboja dan Thailand telah mengadakan pertemuan luar biasa Komite Perbatasan Umum dan mencapai kesepahaman mengenai pengaturan implementasi, mekanisme pemantauan, dan hal-hal tindak lanjut gencatan senjata. China menyambut baik hal ini,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam pernyataan tertulis di Beijing, Jumat.
Thailand dan Kamboja menandatangani dokumen resmi gencatan senjata antara angkatan bersenjata kedua negara dan kesepakatan implementasinya setelah pertemuan luar biasa Komite Perbatasan bilateral di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Agustus 2025.
Delegasi Thailand dipimpin oleh Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Jenderal Nattaphon Narkphanit dan delegasi Kamboja dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Jenderal Tea Seikha.
Perjanjian resmi tersebut mengonfirmasi dan merinci kesepakatan yang dicapai pada 28 Juli dalam pertemuan para kepala pemerintahan kedua negara di Kuala Lumpur.
“Hal tersebut meletakkan dasar bagi terwujudnya gencatan senjata yang efektif dan memperkuat perdamaian abadi antara kedua belah pihak,” tambah Guo Jiakun, serta menambahkan bahwa situasi saat ini di sepanjang perbatasan Kamboja-Thailand terus membaik.
“Hal ini membuktikan sepenuhnya bahwa dialog dan konsultasi adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan sengketa. China menjunjung tinggi posisi yang adil dan jujur, mendukung Kamboja dan Thailand dalam meningkatkan komunikasi dan menyelesaikan perbedaan secara baik,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa China mendukung kemajuan penyelesaian politik melalui “ASEAN Way” dan siap untuk terus memainkan peran konstruktif bagi penyelesaian sengketa perbatasan antara Kamboja dan Thailand secara damai.