Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat mendorong percepatan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi santri sebagai upaya menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Kita mencoba untuk menyukseskan (CKG) di lingkungan pesantren, kita bisa lihat ada sekitar 400 lebih, baik itu santri dan juga ada guru-gurunya, orang tua, dan masyarakat sekitar yang mengikuti cek kesehatan gratis di sini,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Leontinus Alpha Edison dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakannya saat menggelar CKG di Ponpes Al-Ishlahiyah, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Leontinus Alpha Edison mengatakan upaya percepatan CKG untuk santri yang dilakukan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat ini selaras dengan latar belakang Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar yang berasal dari lingkungan pesantren.
Ia menjelaskan keselarasan itu juga yang memudahkan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat untuk melakukan percepatan jangkauan CKG kepada santri-santri di berbagai daerah.
“Ketika kita memulai sesuatu langkah kecil, pastilah kita mulai dari yang bisa kita jangkau, tapi harapannya tidak hanya pesantren. Ketika sudah mulai di pesantren, kita juga bisa berkontribusi banyak, lebih luas,” ujarnya.
Dia pun menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pelaksanaan program CKG.
“Pastinya kolaborasi jadi kita pasti berharap (kolaborasi) pemerintah pusat, baik itu di kementerian, pemerintah daerah, provinsi, dan kabupaten/kota,” kata Leontinus Alpha Edison.
Program CKG di Ponpes Al-Ishlahiyah tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Global Talent Day.
Melalui Global Talent Day, Kemenko Pemberdayaan Masyarakat berupaya mendorong percepatan terciptanya SDM yang mampu bersaing dan unjuk gigi di pasar kerja dunia.
Upaya mencetak talenta global ini selaras dengan upaya Kemenko Pemberdayaan Masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat demi terciptanya masyarakat yang mandiri.